Senin, 17 Januari 2011

TUGAS SUAMI ISTRI DALAM KELUARGA

Oleh

SRI ISNATI

A. PENDAHULUAN

Pernikahan, kata yang indah didengar namun butuh persiapan yang cukup matang. Pernikahan berarti mempertemukan kepentingan-kepentingan dua individu dan bukan mempertentangkannya. Komitmen perkawinan, sebenarnya bisa dirumuskan sederhana, mudah diucapkan oleh siapa saja, tetapi untuk merealisasikannya, perlu banyak usaha yang terus menerus, melewati proses panjang dan tidak boleh bosan. Jika pasangan selalu puas, tidak akan dirundung kecewa.

Dengan pernikahan, suami istri bekerja sama dalam membina rumah tangga dan memikul tanggung jawab keduanya akan menyempurnakann pekerjaan lain. Istri mengerjakan tugasnya yang khusus dengan kodrat kewanitaannya, yakni mengurusi urusan rumah dan mendidik anak-anak. Tepatlah apa yang dikatakan seorang bijak:

Ibu adalah sebuah madrasah, yang apabila engkau persiapkan dia, berarti engkau telah mempersiapkan suatu bangsa dasar yang baik”.

Demikian pula suami, ia akan menegerjakan tugas yang khusus dengan tabiat dan kelelakiannya; yaitu bekerja demi keluarganya, mengerjakan pekerjaaan berat dan melindungi keluarga dari bermacam-macam kerusakan dan musibah yang menimpa setiap saat. Dalam hal ini jiwa tolong menolong antara suami istri tampak sempurna, keduanya berusaha mencapai hasil yang paling utama dan buah yang paling baik di dalam mempersiapkan anak-anak saleh, dan mendidik generasi muslim yang di dalam hatinya membawa kekuatan iman dan didalam jiwanya membawa ruh islam. Bahkan seluruh anggota keluarga akan meras nikmat, sejuk dan tentram dalam naungan cinta kasih, kebahagian dan ketentraman.

B. TUGAS SUAMI DAN ISTRI

Ø Tugas Suami

1. Pelindung Keluarga

Pria dan wanita adalah pilar-pilar utama pendukung sebuah keluarga. Tetapi, karena laki-laki dikaruniai suatu keistimewaan oleh sang maha penciptaa, dan karena kekuatan pikiran mereka lebih kuat dari pada wanita, mereka dijadikan pelindung keluarga.

Firman Allah SWT.

“Kaum pria adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka lebih dari sebagian yang lain (wanita). (Q.S 4:34)

2. Merawat Istri

Rahasia kesejahteraan keluarga adalah bagaimana seorang suami merawat istrinya dan ini juga seorang wanita terhadap suaminya.

3. Cintailah Istri Anda

Rahasia perkawinan yang bahagia adalah pengungkapan cinta kepada istri Anda. Bila Anda ingin mendapatkan hatinya, bila Anda ingin agar dia mematuhi permintaan-permintaan anda. Bila anda ingin memperkuat tali perkawinan anda, buatlah agar ia mencintai anda, atau selelu setia kepada adnda maka anda harus sselalu menunjukan kasih sayang dan mengungkapkan cinta anda kepadanya. Hal ini dapat dilahat dalam Al-Qur’an (Q.S 30 : 21)

4. Hormatilah Istri Anda

Seorang wanita bangga akan dirinya seperti juga seorang pria. Ia ingin dihormati oleh orang lain. Ia akan tersinggung bila ia di hina atau diremehkan. Ia merasa senang bila dihormati dan akan merasa benci dengan orang-orang yang menghinakannya.

Imam shidiq a.s, mengutip kata-kata ayahnya mengatakan: Barangsiapa melakukan pernikahan, maka ia harus menghormati istrinya. Rosulullah SAW menegaskan : “Tidak ada orang yang menghormati wanita kecuali orang-orang yang murah hati, dan tidak ada orang yang akan menghinanya kecuali orang-orang yang tidak menghormati sebagai tambahan Rosulullah mengatakan: “Barangsiapa menghina keluarganya maka ia akan kehilangan kebahagiaan dalam kehidupanya.

5. Berlakulah Baik Terhadap Istri Anda

Agama islam yang suci menganggap kelakuan baik sebagai bagian dari agama dan tanda keimanan yang paling tinggi. Rosulullah SAW mengatakan: :Barang siapa yang lebih baik kelakuannya maka ia lebih sempurna imanya. Yang terbaik diantara kamu adalah yang berbuat baik kepada keluarganya.

Rosulullah SAW juga menegaskan: “Tidak ada perbuatan yang lebih baik dari pada kelakuan yang baik.

6. Keluhan Yang Tidak Perlu

Persoalan hidup ini begitu banyak. Tidak ada orang yang merasakan kebahagian secara sempurna, tetapi ada orang-orang yang lebih sabar dari pada orang lain. Mereka merekam persoalan-persoalan mereka didalam pikiran mereka dan tidak mengungkapkannya kecuali ada alasan untuk itu.

Ali a.s mengatakan : Bila kesulitan datang menghampiri seorang muslim, ia tidak boleh mengeluh tentang Allah kepada orang lain, tetapi harus membawa persoalan itu kepada Allah yang memiliki segala kunci bagi setiap persoalan.

Rosulullah SAW bersabda: “Barang siapa mengalami kesulitan dengan kesehatannya dan tidak mengeluhkan kepada orang lain, maka Allah akan mengampuni segala dosanya.

Ø Tugas Istri

1. Menjadi Pendamping Suami

Tugas Istri adalah merawat dan mengurus suami, itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Seorang wanita dapat merubah rumahnya menjadi surga yang agung atau neraka yang menyala. Ia dapat mendorong suami kepuncak keberhasilan atau menjerumuskannya kepada kesialan. Seorang wanita dengan kualitas yang dikaruniakan oleh Allah kepadanya yang sadar akan peranannya sebagai istri, dapat meningkatkan kedudukan suaminya yang terhormat sekalipun suaminya adalah laki-laki yang berkedudukan paling rendah.

Imam Ali a.s menyatakan : Jihad seorang wanita adalah mengurus suaminya dengan baik.

Rosulullah bersabda : Bila seorang wanita meninggal dunia dan suaminya dalam keadaan senang kepadanya. Maka ia masuk surga.

Rosulullah juga mengatakan: Bila seorang wanita tidak melakukan tugasnya sebagai istri dia belum menjalankan tugasnya terhadap Allah.

2. Mengungkapkan Rasa Cinta Kepada Suami.

Allah SWT Berfirman dalam Alqur-an yang Artinya : “Dan diantara tanda-tandaNya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya dianytaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi kaum yang berfikir. (Q.S 30 : 21)

3. Menjaga Kehormatan Suami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar